Worldcoin dan Encointer: Dua Model Ekonomi Inklusif yang Berbeda
Worldcoin dan Encointer adalah dua proyek Web3 yang bertujuan untuk mencapai inklusi ekonomi, yang menggunakan pendekatan berbeda untuk memverifikasi identitas pengguna dan mendistribusikan mata uang digital.
Worldcoin didirikan pada tahun 2019, dengan tujuan untuk membangun jaringan identitas manusia dan keuangan terbesar di dunia. Proyek ini percaya bahwa di era kecerdasan buatan, kita perlu cara untuk membedakan antara manusia asli dan AI, sambil memastikan setiap orang memiliki identitas digital dan kekayaan mereka sendiri. Worldcoin memverifikasi identitas pengguna melalui pemindaian iris, menggunakan perangkat "Orb" yang dikembangkan khusus untuk menyelesaikan proses ini.
Encointer yang didirikan pada tahun 2019, bertujuan untuk memungkinkan komunitas di seluruh dunia untuk membuat dan mengelola mata uang otonom mereka sendiri. Encointer percaya bahwa daerah yang secara ekonomi tertinggal sering kali kekurangan dorongan untuk tumbuh, meskipun orang-orang memiliki keterampilan dan produk untuk dijual, mereka kekurangan daya beli. Proyek ini menawarkan teknologi gratis yang mudah digunakan, sehingga komunitas mana pun dapat menghasilkan mata uang mereka sendiri dan secara teratur mendistribusikannya secara merata kepada semua peserta aktif.
Kedua proyek menggunakan struktur "tiga set" yang serupa: sistem identitas digital, protokol cryptocurrency, dan aplikasi seluler. Namun, ada perbedaan signifikan dalam cara mereka memverifikasi identitas pengguna.
Worldcoin menggunakan pemindaian iris untuk memverifikasi identitas pengguna, metode ini meskipun akurat, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data. Sebaliknya, Encointer mengadopsi metode yang lebih inovatif dengan mengadakan pertemuan fisik secara berkala untuk memverifikasi identitas pengguna. Peserta perlu bertemu dan berinteraksi dengan tiga orang asing lainnya untuk membuktikan bahwa mereka adalah individu yang benar-benar ada dan aktif terlibat dalam kehidupan komunitas.
Dalam hal status perkembangan, Worldcoin telah mengerahkan 346 perangkat Orb di 34 negara, dengan 2,21 juta orang telah membuktikan identitas mereka dan mendaftar untuk World ID dengan melakukan pemindaian. Encointer telah menjadi rantai paralel sistem kedua di Kusama, saat ini ada dua komunitas yang menggunakan platform ini, yang terletak di Zurich, Swiss dan Green Bay, Wisconsin, Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, Worldcoin adalah proyek global yang memiliki token WLD yang seragam, dan memerlukan perangkat khusus untuk verifikasi identitas. Encointer lebih fokus pada lokalitas, memungkinkan setiap komunitas untuk membuat mata uangnya sendiri, melalui pertemuan offline secara berkala untuk memverifikasi identitas. Kedua pendekatan yang berbeda ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, mencerminkan pemikiran dan strategi yang berbeda dalam mewujudkan proses inklusi ekonomi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Worldcoin dan Encointer: Dua Model Inovasi untuk Ekonomi Web3 yang Inklusif
Worldcoin dan Encointer: Dua Model Ekonomi Inklusif yang Berbeda
Worldcoin dan Encointer adalah dua proyek Web3 yang bertujuan untuk mencapai inklusi ekonomi, yang menggunakan pendekatan berbeda untuk memverifikasi identitas pengguna dan mendistribusikan mata uang digital.
Worldcoin didirikan pada tahun 2019, dengan tujuan untuk membangun jaringan identitas manusia dan keuangan terbesar di dunia. Proyek ini percaya bahwa di era kecerdasan buatan, kita perlu cara untuk membedakan antara manusia asli dan AI, sambil memastikan setiap orang memiliki identitas digital dan kekayaan mereka sendiri. Worldcoin memverifikasi identitas pengguna melalui pemindaian iris, menggunakan perangkat "Orb" yang dikembangkan khusus untuk menyelesaikan proses ini.
Encointer yang didirikan pada tahun 2019, bertujuan untuk memungkinkan komunitas di seluruh dunia untuk membuat dan mengelola mata uang otonom mereka sendiri. Encointer percaya bahwa daerah yang secara ekonomi tertinggal sering kali kekurangan dorongan untuk tumbuh, meskipun orang-orang memiliki keterampilan dan produk untuk dijual, mereka kekurangan daya beli. Proyek ini menawarkan teknologi gratis yang mudah digunakan, sehingga komunitas mana pun dapat menghasilkan mata uang mereka sendiri dan secara teratur mendistribusikannya secara merata kepada semua peserta aktif.
Kedua proyek menggunakan struktur "tiga set" yang serupa: sistem identitas digital, protokol cryptocurrency, dan aplikasi seluler. Namun, ada perbedaan signifikan dalam cara mereka memverifikasi identitas pengguna.
Worldcoin menggunakan pemindaian iris untuk memverifikasi identitas pengguna, metode ini meskipun akurat, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data. Sebaliknya, Encointer mengadopsi metode yang lebih inovatif dengan mengadakan pertemuan fisik secara berkala untuk memverifikasi identitas pengguna. Peserta perlu bertemu dan berinteraksi dengan tiga orang asing lainnya untuk membuktikan bahwa mereka adalah individu yang benar-benar ada dan aktif terlibat dalam kehidupan komunitas.
Dalam hal status perkembangan, Worldcoin telah mengerahkan 346 perangkat Orb di 34 negara, dengan 2,21 juta orang telah membuktikan identitas mereka dan mendaftar untuk World ID dengan melakukan pemindaian. Encointer telah menjadi rantai paralel sistem kedua di Kusama, saat ini ada dua komunitas yang menggunakan platform ini, yang terletak di Zurich, Swiss dan Green Bay, Wisconsin, Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, Worldcoin adalah proyek global yang memiliki token WLD yang seragam, dan memerlukan perangkat khusus untuk verifikasi identitas. Encointer lebih fokus pada lokalitas, memungkinkan setiap komunitas untuk membuat mata uangnya sendiri, melalui pertemuan offline secara berkala untuk memverifikasi identitas. Kedua pendekatan yang berbeda ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, mencerminkan pemikiran dan strategi yang berbeda dalam mewujudkan proses inklusi ekonomi.